Mendengar lantunan nasyid Bimbo, mengantarkanku pada sebuah kerinduan yang
semakin terasa. Rindu kami padamu ya Rasul. Betapa indah rasanya, membayangkan
ada di masa itu merasakan tarbiyah langsung darimu. Engkau sampaikan ajaranNya
dengan penuh cinta. Engkau memang manusia pilihanNya. Manusia pilihanNya,
karena engkau telah disiapkan sebagai Nabi penutup. Betapa beratnya amanah itu
ya Rasulullah. Di tengah masyarakat yang begitu jauh dari cahayaNya, kau
diamanahi untuk menerangi mereka dengan kebenaran.
Penolakan, hinaan, fitnah bahkan ancaman kau hadapi dengan
penuh cinta. Ketika Jibril menawarkan untuk membalas mereka yang telah
mendzolimimu, dengan lembut kau menolaknya. Perjuanganmu dengan pertolonganNya
telah membuktikan betapa Islam itu rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh
alam). Da’wahmu begitu indah. Kau sentuh setiap hati yang gelap dengan penuh
cinta. Hingga hari itu tiba, engkau dipanggil olehNya. Menangislah seluruh
umatmu saat itu, bukan karena tidak ikhlas dengan takdirNya. Tapi, hati mana
yang tak teriris, merasa kehilangan ketika Rasulullah yang begitu mencintai dan
dicintai mereka telah tiada.
Sepeninggal mu, estafet da’wah Islam ini tak terhenti begitu
saja. Engkau telah siapkan umatmu sebagai penerusnya. Para sahabat
melanjutkannya. Engkau memang guru yang luar biasa ya Rasulullah. Para sahabat
yang langsung kau didik membawa Islam menyebar hingga 2/3 bumi ini. Lagi-lagi kami
membayangkan ada pada masa itu. Masa ketika Islam berjaya menaungi umat
manusia. Peradaban yang begitu tinggi. Ya, Islam itu memang indah. Dalam
naungannya, manusia menjadi sosok yang kuat ruhiyahnya, akalnya dan fisiknya
sehingga bisa menjalankan amanah untuk beribadah kepadaNya dan sebagai khalifah
(mengelola bumi ini).
Ya Rasulullah, kami adalah bagian umatmu di akhir zaman.
Kami belum pernah bertemu denganmu, tapi cintamu begitu terasa untuk kami.
Bagaimana tidak, diakhir hayatmu engkau sebut kami (umatmu) dengan penuh kasih
sayang.
Ya Rasulullah, kami adalah bagian umatmu di akhir zaman.
Kami penerus da’wah ini. menyampaikan kebenaran dengan kebaikan. Menyampaikan
Islam dengan penuh cinta seperti yang engkau contohkan.
Ya Rasulullah, kami adalah bagian umatmu di akhir zaman. Kini,
godaan itu semakin hebat. Kami dijauhkan dari pedoman kehidupan ini, yaitu Al
qur’an dan sunahmu. Namun, sehebat apapun godaan itu, lebih hebat kekuatanNya.
Benarlah bahwa cahaya Islam itu tidak akan pernah hilang. Walau kini bukan
mayoritas, tapi masih ada umatmu yang berpegang teguh pada pedoman kehidupan
ini.
Ya Rasulullah, kami adalah bagian umatmu di akhir zaman.
Kini, fitnah itu semakin kuat. Begitu kuatnya sehingga seringkali putih menjadi
hitam dan hitam menjadi putih. Ya, benarlah bahwa antara yang haq dan bathil
akan selalu berperang. Bukan hanya yang haq yang memiliki barisan pejuang,
kebathilan pun memiliki pejuang setia. Terkadang kami merasa begitu berat
dengan amanah da’wah ini. Namun, dibanding perjuangnmu, rasanya perjuangan kami
belumlah seberapa. Kami tidak dilempari batu, pun tidak ditumpahi isi perut
unta ketika sholat.
Ya rasulullah, terkadang kami merasa jalan ini terlalu sulit untuk dilewati.
Tapi pantaskah kami menyerah sedangkan saudara-saudara kami di sana ditembaki,
dibom dan digempur setiap harinya. Sungguh,
perjuangan ini belumlah seberapa. Ya, tak ada kata berhenti dalam da’wah. Baik dengan
kami atau tanpa kami, da’wah akan selalu berjalan. Sebagaimana Dia akan selalu
menjaga cahaya Islam hingga kiamat nanti.
Ya Rasulullah, kami bagian umatmu di akhir zaman. Terkadang
tangis kami tak tertahan lagi. Bukan jalan mulus tanpa rintangan yang
dijanjikan di jalan ini. Bukan pula kesenangan dan keindahkan fana yang
dijanjikan di jalan ini. Tapi kebahagiaan sejati dan keindahan abadi yang akan
diantarkan oleh jalan ini. Sepahit apapun rintangannya, kami tak akan berhenti.
Karena da’wah ini adalah tugas kami sebagai umatmu. Karena da’wah ini adalah
kebutuhan kami. Karena Dia selalu membersamai kami, ketika kami berjuang hanya
karenaNya dan untukNya. Dan karena da’wah ini tidak akan terhenti, sungguh
tidak akan pernah terhenti. Estafetnya akan terus berjalan melalui anak-anak
kami, cucu-cucu kami dan seterusnya hingga cahayaNya selalu hadir menerangi
dunia ini.
Chy-Pratiwi
150513