Kamis, 16 Mei 2013

Kami Adalah Bagian Umatmu di Akhir Zaman



Mendengar lantunan nasyid Bimbo,  mengantarkanku pada sebuah kerinduan yang semakin terasa. Rindu kami padamu ya Rasul. Betapa indah rasanya, membayangkan ada di masa itu merasakan tarbiyah langsung darimu. Engkau sampaikan ajaranNya dengan penuh cinta. Engkau memang manusia pilihanNya. Manusia pilihanNya, karena engkau telah disiapkan sebagai Nabi penutup. Betapa beratnya amanah itu ya Rasulullah. Di tengah masyarakat yang begitu jauh dari cahayaNya, kau diamanahi untuk menerangi mereka dengan kebenaran.
Penolakan, hinaan, fitnah bahkan ancaman kau hadapi dengan penuh cinta. Ketika Jibril menawarkan untuk membalas mereka yang telah mendzolimimu, dengan lembut kau menolaknya. Perjuanganmu dengan pertolonganNya telah membuktikan betapa Islam itu rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Da’wahmu begitu indah. Kau sentuh setiap hati yang gelap dengan penuh cinta. Hingga hari itu tiba, engkau dipanggil olehNya. Menangislah seluruh umatmu saat itu, bukan karena tidak ikhlas dengan takdirNya. Tapi, hati mana yang tak teriris, merasa kehilangan ketika Rasulullah yang begitu mencintai dan dicintai mereka telah tiada.
Sepeninggal mu, estafet da’wah Islam ini tak terhenti begitu saja. Engkau telah siapkan umatmu sebagai penerusnya. Para sahabat melanjutkannya. Engkau memang guru yang luar biasa ya Rasulullah. Para sahabat yang langsung kau didik membawa Islam menyebar hingga 2/3 bumi ini. Lagi-lagi kami membayangkan ada pada masa itu. Masa ketika Islam berjaya menaungi umat manusia. Peradaban yang begitu tinggi. Ya, Islam itu memang indah. Dalam naungannya, manusia menjadi sosok yang kuat ruhiyahnya, akalnya dan fisiknya sehingga bisa menjalankan amanah untuk beribadah kepadaNya dan sebagai khalifah (mengelola bumi ini).  
Ya Rasulullah, kami adalah bagian umatmu di akhir zaman. Kami belum pernah bertemu denganmu, tapi cintamu begitu terasa untuk kami. Bagaimana tidak, diakhir hayatmu engkau sebut kami (umatmu) dengan penuh kasih sayang.
Ya Rasulullah, kami adalah bagian umatmu di akhir zaman. Kami penerus da’wah ini. menyampaikan kebenaran dengan kebaikan. Menyampaikan Islam dengan penuh cinta seperti yang engkau contohkan.
Ya Rasulullah, kami adalah bagian umatmu di akhir zaman. Kini, godaan itu semakin hebat. Kami dijauhkan dari pedoman kehidupan ini, yaitu Al qur’an dan sunahmu. Namun, sehebat apapun godaan itu, lebih hebat kekuatanNya. Benarlah bahwa cahaya Islam itu tidak akan pernah hilang. Walau kini bukan mayoritas, tapi masih ada umatmu yang berpegang teguh pada pedoman kehidupan ini.  
Ya Rasulullah, kami adalah bagian umatmu di akhir zaman. Kini, fitnah itu semakin kuat. Begitu kuatnya sehingga seringkali putih menjadi hitam dan hitam menjadi putih. Ya, benarlah bahwa antara yang haq dan bathil akan selalu berperang. Bukan hanya yang haq yang memiliki barisan pejuang, kebathilan pun memiliki pejuang setia. Terkadang kami merasa begitu berat dengan amanah da’wah ini. Namun, dibanding perjuangnmu, rasanya perjuangan kami belumlah seberapa. Kami tidak dilempari batu, pun tidak ditumpahi isi perut unta ketika sholat.
Ya rasulullah, terkadang  kami merasa jalan ini terlalu sulit untuk dilewati. Tapi pantaskah kami menyerah sedangkan saudara-saudara kami di sana ditembaki, dibom dan digempur setiap harinya.  Sungguh, perjuangan ini belumlah seberapa. Ya, tak ada kata berhenti dalam da’wah. Baik dengan kami atau tanpa kami, da’wah akan selalu berjalan. Sebagaimana Dia akan selalu menjaga cahaya Islam hingga kiamat nanti.
Ya Rasulullah, kami bagian umatmu di akhir zaman. Terkadang tangis kami tak tertahan lagi. Bukan jalan mulus tanpa rintangan yang dijanjikan di jalan ini. Bukan pula kesenangan dan keindahkan fana yang dijanjikan di jalan ini. Tapi kebahagiaan sejati dan keindahan abadi yang akan diantarkan oleh jalan ini. Sepahit apapun rintangannya, kami tak akan berhenti. Karena da’wah ini adalah tugas kami sebagai umatmu. Karena da’wah ini adalah kebutuhan kami. Karena Dia selalu membersamai kami, ketika kami berjuang hanya karenaNya dan untukNya. Dan karena da’wah ini tidak akan terhenti, sungguh tidak akan pernah terhenti. Estafetnya akan terus berjalan melalui anak-anak kami, cucu-cucu kami dan seterusnya hingga cahayaNya selalu hadir menerangi dunia ini.

Chy-Pratiwi
150513